Jumat, 15 Mei 2009

sembilu di pertengahan mei,....

embun yang begitu halus,
ketika mataku menyentuk titik-titik matahari,
aku tak bisa membantah,
bahwa embun itu adalah sekumpulan keraguanku pagi ini,


Lalu,ketika apa yang kusentuh
menjadi bara api, yang bahkan lebih
panas dan membakar dari panasnya
tubuhku ketika marah,
aku sadar, bahwa,
sekarang aku harus menguliti diriku sendiri
hingga aku bisa melihat kenyaataan yang sebenranya terjadi,


senakin lama aku bergelut dalam kabut,
aku pun mengerti, bahwa
sebenarnya keangkuhan bukanlah jalan
menuju yang telah ditetapkan,
melainkan jalan lain, yang
seharusnya tak kupilih,

lama-lama aku tahu juga,
bahwa sembilu hari ini,
bukanlah cermin pagi besok,
melainkan harapan yang akan terwujud
jika saja aku mau dan mampu meredam
nafsu dan hasrat memiliki hari ini,

selamanya akan terus begitu,
dan aku tak akan tahu,
semuanya akan berakahir,.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
;