Jumat, 21 Oktober 2011 0 komentar

Penantian dalam hujan

; kita bagai jarak yang terlampau jauh, yang seolah mustahil untuk aku tempuh

aku duduk sendirian,
di pangkuan senja, di pelukan sore
hanya dingin yang setia,
pada hati ini yang setengah lupa,

sudah ku tunggu semenjak setengah musim terakhir,
ada perjumpaan yang aku impikan,
ada pertemuan yang aku rencanakan,
tapi masih ada rindu yang tak bertuan.

hujan sore ini begitu tenangnya,
bahkan aku tak bisa mengeja bahasanya,
rintik air-nya serupa penantianku, penantian rasa,
sedangkan gemericiknya persis was-was didalam dada,

o...malam yang menua,
haruskah aku sampai padanya dengan tergesa-gesa?


Madiun, 4 Desember 2011












Jumat, 14 Oktober 2011 0 komentar

Untitled (3)


Pada jemarimu kualirkan seluruh sungai hatiku,
bagai oase dari seluruh udara nafas dan darahku yang bergelombang menuju muara harapan.
dan di sela-sela jemarimu kurapatkan pintu-pintu masa lalu
yang selalu menguak diantara perih dan ragu....



25 Maret 2007





1 komentar

Untitled (2)

: karena aku terlahir sebagai manusia,maka aku kan terus seperti ini....

dan itulah yang mereka sebut cinta.
yang mereka anggap suci dan abadi.
yang seolah tak pernah takan ada.
aku merasa seperti itu.
cinta dan logika .terlalu munafik untuk satu.
cinta dan nafsu.terlalu tabu untuk mereka ucapkan.
cinta dan kasih .terlalu suci untuk mereka rasakan.
cinta dan kegilaan.terlalu mendramatisir suasana.

kebanyakan adalah tak mereka mengerti. sebab ,cinta adalah hakikat.
cinta adalah anugerah. yang tak bisa diciptakan dan tak bisa dimusnahkan.
meski cinta adalah pendosa. dan meski cinta adalah lara.
tapi cinta adalah jiwa yang tak pernah diam untuk bicara dan menggema di dengungan usia-usia manusia.

walau arti dan makna yang terlahir dari mulut manusia untuk mewakili hakikat cinta, tak akan pernah sampai. hingga manusia menemukan dirinya sendiri-dalam keadaan- tanpa siapa, apa, dimana
atau bagaimana ia sebagai manusia.
dan di dalam dirinya tidak ada siapapun -bahkan jasadnya-.
tinggalah jiwa dan cinta menyatu dalam Kemegahan-Nya.
jika manusia mencapai derajat tersebut ,
barulah ia meyakini dan mengilhami Yang disebut Cinta itu-padahal manusia tak tahu sama sekali dengan apa Tuhan menyebutnya.-

20 Maret 2007





0 komentar

Untitled (1)



yang terdalam dari sebuah jurang bukanlah dasar jurang
itu, namun ke-emosi-an dan penglihatan, -seberapa
ketakutan -
orang yang menengok jauh di dasar jurang
itu.

yang tertinggi dari sebuah gunung
tertinggipun, bukanlah sesuatu yang ada di puncak,
tapi bagaimana seseorang memahami dan memaknai ke-tertinggian itu.

yang terbaik dari seorang kekasih,bukanlah cinta dan kasih sayang yang
dicurahkan kepada kekasihnya, namun bagaimana
kekasihnya  menghargai dan memaknai setiap centi dan
detik yang diberikan oleh kekasihnya itu.


15 maret 2007
Senin, 10 Oktober 2011 2 komentar

Malam Do'a



:derit pintu masih merintih-rintih, sedangkan hujan tak kunjung berhenti, selalu riwis di rongga dada.....

Malam pun pecah, dinding-dinding meretak,
langit-langit mulai berjatuhan, dan hening seakan menjelma ketakutan,
sekelebat bayangan masa lalu hanya meninggalkan luka menganga,
adalah mereka yang sudah terukir kisahnya, yang tidak perlu disebut namanya,

(andaikan diam adalah jawaban atas segala keputusasaan, maka tangis hanyalah serupa pelampiasan)


Tuhan, datanglah aku dengan kegetiran,
di tanganku bertumpuk dosa, dan kepalaku mendidih,
rambutku rambut api, menyalak bagai obor pesta,
simpuh ini bukan kesedihan, melainkan nelangsa yang sudah semusim tak kunjung reda,
aku tersungkur di sajadah-Mu yang panjang,
hingga aku tak tahu dimana ujungnya,

aku ini manusia biadab, yang Kau sembunyikan dari manusia beradab,
mulutku penuh lumpur, sedangkan mataku sudah tak mampu melihat mana yang jelas mana yang kabur,
aku tahu, sebentar lagi tulang belulang ini nanti akan hancur,

Tuhan, adalah aku manusia peminta,
dibawanya aku oleh nafsu ke tempat tak bernama,
disana aku dikubur dalam-dalam,
hingga rasa syukur ini semakin tenggelam,
dan adalah aku manusia serakah,
di dahiku penuh darah,
hati ini bahkan sudah bernanah,

Tuhan, (jika masih ada) kasih sayang yang Kau titipkan pada ujung sepertiga malam,
aku ingin menjemputnya, sebelum pagi tiba,
aku ingin merasakan hikmahnya,

sunyi segeralah pulang, dan selimutilah aku dengan mimpi yang terang,
....

10 Oktober 2011






Minggu, 09 Oktober 2011 2 komentar

angin yang damai


:adalah angin yang mengalun bagai lagu penutup pesta di malam yang damai, seperti itulah hadirmu, disini.



Jika pertemuan kita adalah sebaris puisi, maka setiap kalimatmu adalah frase aforisme dan senyumanmu adalah peribahasa. Sedangkan aku selalu suka metafora  dalam pandangan matamu.


Jika perjumpaan ini adalah sebait lagu, kamu adalah notasi notasi minor diantara begitu banyak barisan partitur yang berjejal drescendo, membuat dinamika yang berbeda dalam harmony nada bicaramu seakan alto yang mempesona.

Jika perbincangan kita adalah suatu sore, kamu adalah gerimis, yang selalu menyejukkan, setelah  seharian aku berkelana di antara begitu banyak asap, menyusuri berbagai lekukan jalanan.

Jika diam diantara kita adalah  suatu malam, kita malam yang dingin dan sunyi, selalu ada ruang bagi kita untuk saling mengisi, sampai pagi menjelang kita masih bisa menghapus sebagian masa lalu yang telah kita lewati.

Jika perpisahan kita adalah sebuah buku, kamu adalah sebuah halaman, diantara begitu banyak lembaran, sedangkan aku adalah sebuah pembatas, dimana suatu saat aku bisa merapal kertas demi kertas, untuk menemukanmu lagi, membacamu sekali lagi..



 
;