Artis/musisi : Dream
Theater
Judul album : Metropolis
Part.2 : Scene from A Memory
Tahun rilis : 1999
Jumlah lagu : 12 Lagu
Setting cerita : Thn. 1999
dan 1928
Plot :
Maju-mundur
Tokoh : Nicholas, Victoria Page, Edward
Baynes, Julian, Old man, The Hypnoterapist.
Untuk kali ini saja, saya harus
melanggar aturan saya sendiri, bahwa blog ini pada awalnya memang akan saya isi
dengan tulisan-tulisan pribadi berupa puisi atau cerita pendek. Oleh karena beberapa
bulan terakhir, saya tak kunjung juga menambah tulisan baru di blog ini, kali
ini ijinkan saya untuk “menceritakan” pada Anda semua mengenai sebuah album
musik yang dalam kapasitas penilaian saya, sebagai penikmat musik awam, album
ini merupakan album yang sangat mengagumkan. Yak, Dream Theater, dengan judulnya albumnya Metropolis Part.2 : Scene of Memory, yang
merupakan sekuel dari salah satu lagu di album Image and Words, yaitu lagu yang berjudul Metropolis Part.1 : The Mirracle and The Sleeper. Bolehlah saya
mulai dengan bagaimana saya bisa menemukan album ini. Ada seorang teman
berkunjung ke kostan saya, kemudian memutar lagu “The Spirit Carries On” lewat
handphone-nya, karena lagu tersebut iramanya cukup nyaman ditelinga (belum mengerti liriknya) singkat
cerita saya meng-copy lagu itu ke komputer. Hingga berbulan-bulan lamanya, lagu
tersebut saya putar beberapa kali (shuffle),
but it’s no different. Hingga pada
akhirnya, saya iseng untuk mencari liriknya di internet, dan ternyata liriknya
bukan seperti lirik lagu-lagu kebanyakan yang melulu tentang jatuh cinta, patah
hati atau segala masalah karena kedua hal tersebut. Ya, lirik lagu “The Spirit
Carries On”, dalam pemahaman saya menceritakan tentang kehidupan setelah
kematian, pencerahan dan kesedihan yang amat mendalam.
Oke, cukup sampai disitu mengenai
“sejarah” perjumpaan saya dengan salah satu album legendaris Dream Theater ini,
mari kita mulai untuk melihat apa isi album spektakuler ini. Album ini dimulai
dengan suara seorang lelaki sedang memberikan instruksi untuk menarik napas dan
membuat seseorang yang lain bisa merasa rileks (seperti orang yang sedang
menghipnotis dalam acara-acara magic) dengan hanya diiringi detikan jam yang cukup
keras. Kemudian memasuki menit 01:02 barulah terdengar samar-samar suara
iringan gitar, dan kemudian barulah suara James LaBrie, vokalis Dream theater
terdengar. Itulah lagu yang berjudul “Regression”, merupakan lagu pertama di
album ini. “Regression” merupakan potongan dari lagu “The Spirit Carries On”
dengan sedikit pengubahan lirik. Berbeda dengan album-album musik lainnya,
album ini memiliki jalinan cerita yang terselip diantara tiap-tiap lagu dan
runut. Artinya, lagu pertama sebagai pembuka, dilanjutkan dengan lagu kedua dan
seterusnya, hingga lagu kedua belas yang merupakan penutup cerita. John
Petrucci, sang gitaris yang menulis 5 buah lirik dalam album ini sekaligus
penggagas ide cerita, harus saya akui kemampuan bermusik dan kreativitasnya yang
sangat tinggi. Disinilah, kepiawaian Dream Theater, sebagai group band yang
kesemua anggotanya memiliki catatan bermusik yang berbobot, benar-benar
ditunjukkan kepada seluruh fansnya.
Kisah
seorang pemuda dan seorang gadis di masa lalu
Kedua kalinya, saya menemukan
album musik dengan konsep yang mirip, yaitu dengan menjalinkan lirik-lirik
dalam lagu menjadi kesatuan cerita yang utuh, yang dapat dinikmati. Pertama
kali, saya menemukan album dari Indonesia, yaitu album Good (for my soul) dari Andre Harihandoyo dan Sonic People, namun
liriknya kesemuanya bahasa inggris dan jalinan ceritanya lumayan runut, tapi bercerita
tentang cinta biasa, but it’s good. Nah,
untuk kedua kalinya, album Dream Theater ini membuat urat penikmat musik saya
berdiri, bukan hanya karena lagu-lagunya yang memikat telinga, tapi juga karena
jalinan cerita cinta tragis dan penuh misteri yang terselip diantara barisan
lirik.
Nicholas, seorang pemuda yang
hidup di tahun 1999 merasa hidupnya selalu dihantui sesosok wanita bernama
Victoria Page. Dalam mimpinya, dalam
bawah sadarnya, Nicholas merasa harus mencari tahu siapa jati diri Victoria
ini. Pada akhirnya, Nicholas pergi ke seorang Hypnotherapist, yang pada lagu
pertama (“Regression”), sangat jelas
bahwa Nicholas baru saja dibawa Hypnotherapist menuju alam bawah sadarnya untuk
bertemu Victoria. Hal ini sangat jelas di baris terakhir dari lagu Regression, “Hello Victoria, so glad to see
you my friend”, bahwa dalam alam bawah sadarnya Nicholas telah bertemu
Victoria. Digambarkan juga dalam lirik lagu “Strange deja vu” bahwa Nicholas
diceritakan masuk ke rumah Victoria, dan merasakan perasaaan yang tidak asing,
seperti sudah terbiasa di rumah itu. Lagu-lagu berikutnya, akan bercerita tentang
proses terapi hipnotis Nicholas dan tentunya bagaimana pertemuan Nicholas
dengan Victoria.
Pada akhirnya, Nicholas percaya
bahwa Victoria adalah seorang gadis yang hidup di tahun 1928 dan entah kenapa
Nicholas merasa memiliki kedekatan yang begitu mendalam dengan Victoria,
meskipun mereka hanya bertemu di alam bawah sadarnya. Lagu-lagu selanjutnya,
menceritakan tentang pertemuan Nicholas dengan Old Man (Pria Tua), yang memberitahukan
bahwa telah terjadi pembunuhan seorang gadis muda dalam berita di headline
koran (tahun 1928), tidak lain dan tidak bukan gadis itu adalah Victoria Page.
Jadi, anggapan awal saya, core story-nya
adalah pencarian Nicholas mengenai sosok Victoria Page (mengapa dia dibunuh dan
siapa yang membunuh) melalui alam bawah sadarnya. Lirik-lirik selanjutnya
menggambarkan bahwa Victoria mempunyai mata yang sangat indah, dalam lagu
“Through her eyes” ,
.........
I’m learning all about my life
By looking through her eyes
By looking through her eyes
.........
And as her image
Wandered through my head
I wept just like a baby
As I lay awake in bed
Wandered through my head
I wept just like a baby
As I lay awake in bed
Dan kemudian Nicholas percaya
bahwa sebenarnya Victoria hidup dalam dirinya, lewat lirik di lagu
“Regression”,
.....
And as I draw near, the scene
becomes clear,
Like watching my life on screen,
Dan juga melalui kata-kata
hipnoterapis pada lagu di akhir “Fatal Tragedy” yaitu,
......
“Remember that death is not the
end but only a transition.”
Berkali-kali Nicholas terbangun
dari alam bawah sadarnya, membuat pemuda ini semakin merenungkan betapa malang
nasib Victoria, dan semakin penasaran mengenai kisah tragis pembunuhan gadis
muda tersebut. Singkat cerita, dalam lirik-lirik selanjutnya (dalam lagu “Fatal
Tragedy”, “Beyond this Life” dan “Home”) dapat diambil kesimpulan, bahwa
Victoria Page dibunuh oleh kekasih gelapnya sendiri, Edward Baynes ketika
terjadi perkelahian antara kekasih Victoria yang asli, Julian. Edward Baynes,
yang saat itu terbakar cemburu membunuh Victoria dengan pistol dan dengan
kalimat terakhir “Open your eyes, Victoria” dan kemudian menembak kepalanya
sendiri (bunuh diri). Kisah tragis cinta
segitiga tersebut terangkum selama Nicholas melakukan ”pengembaraanya”
dalam alam bawah sadarnya dan membuat dia merasa kasihan dengan gadis muda
tersebut, karena tidak memiliki kehidupan dan kesempatan yang baik dalam hidup,
tergambar dalam lagu “Through her eyes”,
.......
She
wasn't given any choice
Desperation
stole her voice
I've
been given so much more in life
I've
got a son, I've got a wife
Klimaks dari cerita ini, tergambar
dari lirik lagu “The Spirit Carries On”, yang merupakan percakapan antara
Nicholas dan Victoria, setelah Nicholas mengerti semua apa yang terjadi di masa
lalu. Lihatlah penggalan lirik lagu tersebut,
......
I used to be frightened of dying
I used to think death was the end
But that was before
I’m not scared anymore,
I know that my soul will transcend
I used to think death was the end
But that was before
I’m not scared anymore,
I know that my soul will transcend
If
i die tommorow, I’ll be allright because i believe
That
after we’re gone, the spirit carries on,...
Saya menggaris bawahi kata
“transcend”, mengindikasikan bahwa Nicholas percaya bahwa dirinya adalah
Victoria, dan Victoria adalah dirinya (dalam lagu “Through my words’”), karena
Victoria yang sudah meninggal di tahun 1928, hanya mengalami transisi (reinkarnasi)
ke diri Nicholas yang sekarang. Selanjutnya, Victoria menjawab,
......
Move on, be brave
Don’t weep at my grave
Because I am no longer here
But please never let
Your memory of me disappear
Don’t weep at my grave
Because I am no longer here
But please never let
Your memory of me disappear
Bahwa selamanya Victoria, akan
hidup dalam diri Nicholas. Tapi Victoria menyuruh Nicholas untuk tetap maju dan
jangan meratapi makamnya (di lirik lain diceritakan bahwa, Nicholas sempat
berkunjung ke makam Victoria dalam alam bawah sadarnya). Maksudnya, di
kehidupan sekarang Nicholas harus bisa menjalani hidupnya, tanpa terganggu
bayangan Victoria (meskipun akan terus ada). Di lagu terakhir “Finally Free”,
Nicholas kembali ke alam bawah sadarnya untuk terakhir kalinya dan akhirnya dibangunkan
oleh Hipnoterapis dengan kalimat “Open Your Eyes, Nicholas”, persis ketika
sesaat sebelum Edward Baynes menembak Victoria dengan pistol. Jika, Nicholas percaya
bahwa dirinya adalah Victoria di masa
lalu, maka apakah Sang Hipnoterapis ini adalah hasil reinkarnasi dari Edward
Baynes, mengingat kata-kata yang diucapkan keduanya sama persis.
Victoria Page : Masa lalu atau
Persepsi?
Lagi-lagi, saya harus mengakui
kemampuan dan kapasitas para personil Dream Theater dalam menyusun setiap lirik
dan jalinan cerita di album ini. Pertanyaan yang muncul, apakah memang benar
adanya, dalam dunia ilmu kejiwaan atau psikologi terdapat suatu macam kelainan
atau penyakit yang mengharuskan sesorang menjalani terapi hipnotis seperti
Nicholas?. Bila benar, maka keseluruhan cerita diatas hanyalah fhasil dari
imajinasi Nicholas. Artinya, semua tokoh dalam cerita tersebut, termasuk
Victoria Page adalah persepsi yang dihasilkan pikiran Nicholas sendiri, karena
dia mengalami gangguan kejiwaan atau sering kita sebut “ORANG GILA” . Atau
mungkin, memang benar adanya, orang yang sudah meninggal seperti anggapan Nicholas,
dapat melalui tahapan reinkarnasi dan jiwanya akan tetap hidup pada orang di
masa yang akan datang, seperti yang dialami Victoria??? Persis yang digambarkan
dalam lirik “The Spirit Carries On”, That after we’re gone, the spirit carries
on,...( setelah kita pergi/mati, jiwa kita akan tetap tinggal,..) . Para
pendengar bebas menentukkan argumen mana yang ia pilih, karena Dream Theater
tidak menyatakan dengan tegas mana yang menjadi akhir cerita ini. Termasuk
Anda, silahkan Anda tentukan sendiri akhir cerita yang absurd, rumit dan penuh misteri ini! Sekian dan terima kasih.
Bagus A, Depok Maret 2012.
The Spirit Carries On Lyrics by John Petrucci
Nicholas :
Where did we come from ?
Kita berasal dari mana ?
Why are we here ?
Kenapa kita berada di sini ?
Where do we go when we die?
Jika kita mati ke mana kita pergi ?
What lies beyond ?
apakah yang ada di baliknya
And what lay before ?
Apa yang terjadi sebelumnya
Is anything certain in life?
Apakah hidup ini memang sudah ditentukan ?
They say, life is too short,
Mereka bilang: hidup ini terlalu pendek
The here and the now
Disini dan sekarang
And you’re only given one shot
Dan kau hanya diberi satu kali kesempatan
But could there be more,
Tapi apa mungkin lebih dari itu
Have I lived before,
Apa aku pernah hidup sebelumnya
Or could this be all that weve got?
Atau emang hanya ini yang kita dapat?
If I die tomorrow I’d be allright
Jika aku mati besok, aku kan baik saja
Because I believe That after we’re gone
Karena aku percaya, walaupun setelah kita tidak ada
The spirit carries on
Jiwa ini akan tetap ada
I used to be frightened of dying
Dulu aku sangat takut akan kematian
I used to think death was the end
Dulu aku pikir kematian adalah akhir
But that was before, Im not scared anymore
Tapi itu dulu, sekarang aku tak takut lagi
I know that my soul will transcend
Aku tau jiwaku akan berpindah
I may never find all the answers
Aku mungkin tak akan pernah menemukan semua jawabannya
I may never understand why
Aku mungkin tak akan pernah mengerti mengapa ini terjadi
I may never prove What I know to be true
Aue juga tak akan bisa membuktikan segala yang aku tau itu benar
But I know that I still have to try
Tapi aku tau bahwa aku harus tetap mencoba
Victoria :
Move on, be brave, Dont weep at my grave
Ayo, beranilah, jangan menangis di kuburanku
Because I am no longer here
Karena aku tak lagi berada disini
But please never let your memory of me disappear
Tapi tolong jangan biarkan kenangan tentangku terhapus dari pikiranmu
Nicholas :
Safe in the light that surrounds me
Aman dalam cahaya yang mengelilingiku
Free of the fear and the pain
Terbebas dari rasa takut dan kepedihan
My questioning mind Has helped me to find
Pikiranku yang terus bertanya telah membantuku menemukan
The meaning in my life again
Arti dari hidup ku lagi
Victoria’s real I finally feel
Victoria (nama orang) benar, akhirnya aku merasakan
At peace with the girl in my dreams
Kedamaian dengan gadis impianku
And now that Im here Its perfectly clear
Sekarang aku di sini, segalanya telah jelas
I found out what all of this means
Aku tau apa arti semua ini
Bagus A, Depok Maret 2012.
The Spirit Carries On Lyrics by John Petrucci
Nicholas :
Where did we come from ?
Kita berasal dari mana ?
Why are we here ?
Kenapa kita berada di sini ?
Where do we go when we die?
Jika kita mati ke mana kita pergi ?
What lies beyond ?
apakah yang ada di baliknya
And what lay before ?
Apa yang terjadi sebelumnya
Is anything certain in life?
Apakah hidup ini memang sudah ditentukan ?
They say, life is too short,
Mereka bilang: hidup ini terlalu pendek
The here and the now
Disini dan sekarang
And you’re only given one shot
Dan kau hanya diberi satu kali kesempatan
But could there be more,
Tapi apa mungkin lebih dari itu
Have I lived before,
Apa aku pernah hidup sebelumnya
Or could this be all that weve got?
Atau emang hanya ini yang kita dapat?
If I die tomorrow I’d be allright
Jika aku mati besok, aku kan baik saja
Because I believe That after we’re gone
Karena aku percaya, walaupun setelah kita tidak ada
The spirit carries on
Jiwa ini akan tetap ada
I used to be frightened of dying
Dulu aku sangat takut akan kematian
I used to think death was the end
Dulu aku pikir kematian adalah akhir
But that was before, Im not scared anymore
Tapi itu dulu, sekarang aku tak takut lagi
I know that my soul will transcend
Aku tau jiwaku akan berpindah
I may never find all the answers
Aku mungkin tak akan pernah menemukan semua jawabannya
I may never understand why
Aku mungkin tak akan pernah mengerti mengapa ini terjadi
I may never prove What I know to be true
Aue juga tak akan bisa membuktikan segala yang aku tau itu benar
But I know that I still have to try
Tapi aku tau bahwa aku harus tetap mencoba
Victoria :
Move on, be brave, Dont weep at my grave
Ayo, beranilah, jangan menangis di kuburanku
Because I am no longer here
Karena aku tak lagi berada disini
But please never let your memory of me disappear
Tapi tolong jangan biarkan kenangan tentangku terhapus dari pikiranmu
Nicholas :
Safe in the light that surrounds me
Aman dalam cahaya yang mengelilingiku
Free of the fear and the pain
Terbebas dari rasa takut dan kepedihan
My questioning mind Has helped me to find
Pikiranku yang terus bertanya telah membantuku menemukan
The meaning in my life again
Arti dari hidup ku lagi
Victoria’s real I finally feel
Victoria (nama orang) benar, akhirnya aku merasakan
At peace with the girl in my dreams
Kedamaian dengan gadis impianku
And now that Im here Its perfectly clear
Sekarang aku di sini, segalanya telah jelas
I found out what all of this means
Aku tau apa arti semua ini