Minggu, 09 Oktober 2011

angin yang damai


:adalah angin yang mengalun bagai lagu penutup pesta di malam yang damai, seperti itulah hadirmu, disini.



Jika pertemuan kita adalah sebaris puisi, maka setiap kalimatmu adalah frase aforisme dan senyumanmu adalah peribahasa. Sedangkan aku selalu suka metafora  dalam pandangan matamu.


Jika perjumpaan ini adalah sebait lagu, kamu adalah notasi notasi minor diantara begitu banyak barisan partitur yang berjejal drescendo, membuat dinamika yang berbeda dalam harmony nada bicaramu seakan alto yang mempesona.

Jika perbincangan kita adalah suatu sore, kamu adalah gerimis, yang selalu menyejukkan, setelah  seharian aku berkelana di antara begitu banyak asap, menyusuri berbagai lekukan jalanan.

Jika diam diantara kita adalah  suatu malam, kita malam yang dingin dan sunyi, selalu ada ruang bagi kita untuk saling mengisi, sampai pagi menjelang kita masih bisa menghapus sebagian masa lalu yang telah kita lewati.

Jika perpisahan kita adalah sebuah buku, kamu adalah sebuah halaman, diantara begitu banyak lembaran, sedangkan aku adalah sebuah pembatas, dimana suatu saat aku bisa merapal kertas demi kertas, untuk menemukanmu lagi, membacamu sekali lagi..



2 komentar:

Windi Gita mengatakan...

*windi prigita savitri menyukai ini*

ini yang nulis mahasiswa MIPA apa sastra ya??
hahaha...

paling suka bait yg terakhir :)

Unknown mengatakan...

itu yang nulis Mahasiswa Geografi, haha :D

bait terakir mak *jleb banget ya,..

Posting Komentar

 
;