Rabu, 07 Desember 2011 0 komentar

sebuah memori tentang aku dan kamu

(bangku-bangku dan tempat ini adalah saksi, dimana aku dan kamu pertama kali saling mengisi)

semestinya tidak ada majas atau peribahasa hari ini,
hanya saja, waktu terpaksa menjemputku menuju tempat yang jauh darimu,

hari ini aku akan pergi, sayang.
sedangkan, aku bahkan tak sempat memanggilmu, sayang.

tiba-tiba aku tersesat di pandangan matamu,
nafasku terengah-engah, karena memburu arti kalimatmu.
bibirku pun sudah kelu, bahkan sebelum kamu datang.

pertemuan ini serasa iring-iringan pernikahan,
selalu ada kebahagiaan, tapi entah kenapa terselip kesedihan.

kamu tahu? jam dinding di ujung sana seolah menghakimi kita,
harusnya, kamu datang lebih cepat disini,
aku masih ingin menggenggam tanganmu, lebh lama lagi,

tak ada lagi yang perlu ku katakan,
tapi bukan memang tak ada yang perlu untuk dikatakan,
lebih baik aku menikmati keheningan ini, kebersamaan ini,

jarum jam pun meruncing, ruangan ini pun terasa terlipat-lipat,
lalu aku mulai mengukur jarak antara dadaku dan kedua matamu,
antara rinduku dan senyumanmu,...




8 Desember 2011
















 
;